Harokat (Memahami Bacaan al Quran dengan Bertajwid)
Judul: Harokat
Memahami Bacaan
al Quran dengan Bertajwid
xiv + 85 hlm. 13 x 19 cm
ISBN: 978-602-18253-3-4
Disusun oleh : Tim Parafrasa
Editor : Ustadz Agus Mubarok
Setting : Ahmad Fauzan
Pemelihara Kata :
Muhammad Khoirul Anam
Design Cover : @desainiyah
Pengantar : K. Zahro Wardi
Diterbitkan oleh:
PARAFRASA
bekerjasama
dengan
Mushola Nahdlatul
Muttaqien
No. 60 3F Alay A
Ka Kay, Huang Chong, Tai Ha Macau
Cetakan I
Juni 2013
Daftar isi
iv. Transliterasi
v. Daftar Isi
vi. Kata Pengantar
xi. Muqodimah
1. Iqlab
1. Izh-har
3. Ikhfa
5. Idghom
9. Mad
23. Ghunnah
25. AL
26. Huruf Ro'
31. Saktah
33. Imalah
33. Tas-Hil
34. Isymam
34. Ayat Tilawah
36. Waqof,
Qotho', dan Ibtida'
40. Tanda-tanda
Waqof dalam al Quran
42. Sifat-sifat
Huruf
47. Mahraj Huruf
50 - 79. Per Huruf dan contoh-contoh bacaan
80 - 82. Huruf
Hijaiyyah
83. Kalamun
84. Doa Tahiyat
85. al Fatihah
Belajar Tajwid dengan Benar, Membaca dan Mengamalkan al
Quran
Alhamdulillah, puji syukur terlimpah, semoga karunia dan
Anugrah Allah SWT tetap bagi kita semua yang masih diberi umur panjang; guna
dimanfaatkan untuk hal-hal baik dan kebaikan. Shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad saw, yang telah membimbing kita semua pada jalan yang diridlai dan
semoga kita semua mampu meng-ikuti jejak
beliau. Amin..
Di tengah dekandensi moral yang kian tampak trans-paran dan menyedihkan, bangsa Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim
terbesar di dunia, sudah barang tentu diharapkan memiliki formulasi penting
bagi per-baikan akhlak dan terciptanya suatu generasi yang cerdas dan religius.
Ironisnya, bangsa ini justru bermasalah besar berkaitan dengan akhlak. Sebut
saja korupsi, perseling-kuhan, tawuran, lunturnya etika (unggah-ungguh: Jawa)
terhadap orang tua, etika terhadap sesama makhluk hidup, dan yang tak kalah miris adalah krisis figur
yang dapat dijadikan panutan.
Sederet kasus tersebut sesungguhnya bermuara pada masalah
akhlak. Kenapa akhlak? Sebab akhlak melarang keras segala daya guna manusia
yang berkait-berdampak pada pengrusakan dan pemandulan alam semesta beserta
seluruh isinya. Manakala hal ini dilanggar, maka tatanan berikut mata rantai
kehidupan pada alam semesta ini dapat dipastikan semrawut. Inilah
kondisi yang kita hadapi saat ini.
Sebab itulah, bagi umat manusia agar menyadari betapa
pentingnya sebuah akhlak. Nabi Muhammad, betapa beliau yang sedemikian
dimuliakan oleh Allah, diangkat menjadi Rasulullah, diberi wahyu agung berupa
kitab suci Al Quran, semua itu tak lain adalah dalam misi menata akhlak. Baik
akhlak kepada Sang Pencipta, sesama manusia, bahkan terhadap alam semesta.
Berbicara akhlak, sudah barang tentu kita akan merujuk
pada Al Quran. Sebab, di dalamnya bermuatan petunjuk dan segala dinamika
tentang bagaimana seharusnya hidup. Sayangnya, generasi kita saat ini cenderung
malas untuk sekedar membaca Al Quran, apalagi mengaji dan memper-dalam makna
yang terkandung dalam Al Quran. Bukan hanya itu, belakangan justru banyak
ditemukan, generasi muda usia sekolah menengah yang membaca pun tidak sanggup,
apalagi ditanya tentang tajwid? Sangat kontras ketika mereka ditanya tentang
teknologi, handpone misal-nya, bahkan anak
seusia sekolah dasar pun sanggup men-jelaskan secara detail.
Sebagai orang tua, sudah seharusnya kita lebih peka
terhadap fenomena tersebut. Sesungguhnya, kita adalah generasi penerus yang harus disadarkan dari ‘hipnotis’ inovasi-inovasi teknologi memanjakan. Entah
disadari atau tidak, perkembangan teknologi yang kian menarik dan memanjakan,
berpengaruh besar pada minimnya minat generasi kita untuk mengaji. Bagi mereka,
teknologi cende-rung lebih eksotis untuk
dipelajari daripada al Quran yang diasumsikan kuno.
Oleh karena itu,
diperlukan langkah-langkah progresif bersama demi menyelamatkan generasi penerus, sehingga harapan tentang terciptanya suatu kondisi masyarakat yang cerdas dan relegius kembali meranum dan mekar. Dan,
keharumannya diharapkan dapat menghapus jejak luka sejarah tak berakhlak. Dalam
kerangka inilah, setidaknya, kehadiran buku ini diharap dapat memberi sumbangsih
dalam membidani
lahirnya generasi yang cerdas, relegius, serta membawa berkah bagi alam beserta
isinya.
Semoga kita mau belajar tajwid dengan benar, membaca al
Quran dan mengamalkan sesuai dengan kandungan ayat demi ayat yang telah
diajarkan oleh para ulama-ulama.
Nama-nama Imam Qurro’ dan Rowinya:
1.
Imam
Qori’ Negara Madinah
Imam Nafi’ : 2 Rowi
penerusnya Imam Qolun dan Imam Warsy
2.
Imam
Qori’ Negara Makkah
Imam Ibnu Katsir : 2 Rowi penerusnya Imam Bazziy dan Imam Qonbul
3.
Imam
Qori’ Negara Bashroh
Imam Abu Amar : 2 Rowi Penerusnya Imam Ad Duriy dan Imam Asy Syusiy
4.
Imam
Qori’ Negara Syam
Imam Ibnu ‘Amir : 2 Rowi Penerusnya Imam Hisyam dan Imam Ibnu Dzakwan
5.
Imam
Qori’ Negara Kufah
Imam ‘Ashim : 2 Rowi penerusnya Imam Syu’bah dan Imam Hafsh
6.
Imam
Qori’ Negara Kufah
Imam Hamzah : 2 Rowi penerusnya Imam Kholaf dan Imam Khollad
7.
Imam
Qori’ Negara Kufah
Imam ‘Ali al Kasa-iy : 2 Rowi penerusnya Imam
Abul Harits dan Imam Ad Duriy.
0 Comments
Post a Comment